Jumat, 06 Januari 2012

Rencana atau harapan

Berkaca dari kejadian yang dialami temanku, beliau adalah seorang guru senior ditempat kami, meskipun dipanggil “mbah” oleh teman-teman tapi semangatnya tidak kalah dengan yang masih muda. Dua hari yang lalu beliau sakit, awalnya seperti flu biasa, dan kemaren pagi terdengar kabar bahwa beliau masuk rumah sakit dan sampai hari ini masih dirawat di ruang ICU, klo dilihat dari kejadiannya mungkin beliau kecapeaan atau terlalu banyak fikiran, ini dimulai ketika beliau pulang dari PLPG ( Diklat/Pelatihan untuk guru yang akan disertifikasi) karena pelatihan ini dilaksanakan selama 10 hari penuh, yang dilaksanaakan mulai dari pukul 07.00 WIB s/d 20.00 WIB, dengan pemberian materi dan tugas yang harus diselesaikan oleh setiap pesertanya, sehingga kebanyakan mereka yang pulang dari pelatihan ini, untuk yang ketahanan fisiknya kurang fit bisa sampai jatuh sakit karena kecapean. 

Sebulan kemudian Pengumuman Hasil PLPG keluar, dari 4 orang teman kami yang mengikuti PLPG pada waktu itu hanya satu orang yang dinyatakan lulus, kekecewaan yang sangat nampak pada raut wajah ketiga teman kami yang dinyatakan tidak lulus. Tapi masih ada satu titik harapan yang masih bisa teman kami usahakan, karena ada ujian tulis ulang bagi yang dinyatakan tidak lulus. Datanglah hari ujian ulang yang ditentukan, ketiga teman kami berangkat dengan segala persiapannya, dan dua minggu kemudian hasil ujian ulang bisa dilihat di internet melalui website UM sebagai tempat yang diberi tanggung jawab untuk memberikan pelatihan, dan dari ketiga teman kami ini yang mengikuti ujian ulang hanya satu orang yang dinyatakan lulus.
Dan dari 2 orang teman yang tersisa (tidak lulus), satu teman bisa mengikuti kembli PLPG tahun depan sedangkan temanku yang sering di panggil “mbah” ini sudah mendekati massa pensiun sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti PLPG kembali tahun berikutnya. Mendengar berita tidak lulusnya kondisi temanku ini drop dan semakin menurun, tunjangan profesi yang diharapkannya jika beliau Diklat PLPG –nya lulus hilanglah sudah, padahal sebelum pengumuman teman kami ini sempat merencanakan beberapa hal  jika tunjangan profesi itu cair. Sekarang rencana tinggalah rencana, kondisi teman kami ini belum pulih dan masih dirawat di ruang ICU, dan menurut kabar sakitnya juga sudah sampai menyerang jantung.

Hikmah yang bisa kita ambil dari cerita diatas, Seberapapun kita berencana tentang banyak hal, Semua akan ditentukan oleh Zat yang Maha Berencana yang lebih mengerti semua hal yang terbaik untuk kita. Karena sematang apapun kejadian yang kita rencanakan, kita hanya mampu merencanakannya saja dan takdir lebih kuat berlaku dari rencana kita. Dan Apapun yang kita rencanakan hendaknya kita selalu menyertakan Allah didalamnya karena setiap kejadian ada dalam genggamannya, dan Dia Maha berkehendak atas segala sesuatu, kemudian pasrahkan semuanya hanya pada-Nya. Dan jika semuanya meleset dari apa yang kita rencanakan mungkin Allah akan menyiapkan gantinya yang lebih tepat dan lebih baik dari sesuatu yang kita recanakan.

Allah SWT berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216) 

Sandarkanlah harapanmu pada Zat yang Maha Baik dan jika rencana itu belum terwujud, maka kita tidak akan merasa sangat kecewa, karena sesuatu yang menurutmu baik belum tentu baik menurut Allah, dan sebaliknya jika sesuatu itu tidak baik menurutmu, mungkin menurut Allah itulah yang terbaik bagimu.

Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”
                                                                                                (Q.s. Al- Maidah [5] : 23)

            Untuk temanku, semoga “mbah” lekas sembuh dan bisa berada ditengeh-tengah kami kembali dan tertawa lagi bersama murid-murid yang selalu mendoakan agar ibu cepet sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar