Jika
sebuah ujian datang menyapa mu dengan sapaan sehalus suara bidadari, atau
menyapa mu dengan sapaan keras sekeras Pemimpin upacara menyiapkan barisan.
Maka
datanglah dengan segenap jiwa mu untuk menikmatinya, bukankah sehalus apapun
dan sekeras apapun ujian yang menyapa mu, semuanya sudah terukur dan
diukur sesuai kemampuan kita dalam menjawab sapaan itu.
Dan
saat merasa lelah, lemah, tidak berdaya dan tidak kuat menjawab sapaan itu.
Ketika Anak sungai disudut sana memaksa mengalir meski berusaha tegar dan
berdiri tegak ternyata sungai di ujung sana meleleh juga.
Mencari tempat bersandar untuk berhenti sejenak mungkin akan bisa membantu mengumpulkan sedikit energi yang sudah mulai terkuras, tapi sandaran sebenarnya yang lebih menenangkan adalah dengan menyandarkan punggung mu pada DIA yang memiliki mu yang tak pernah sedetik pun meninggalkanmu, meski kadang kau mengacuhkanNYA.
Mencari tempat bersandar untuk berhenti sejenak mungkin akan bisa membantu mengumpulkan sedikit energi yang sudah mulai terkuras, tapi sandaran sebenarnya yang lebih menenangkan adalah dengan menyandarkan punggung mu pada DIA yang memiliki mu yang tak pernah sedetik pun meninggalkanmu, meski kadang kau mengacuhkanNYA.
Biarlah
sungai itu meleleh di setiap sujud mu, karena itu lebih melegakanmu.
Bukankah ketika kau dihempaskan jatuh, kecewa dan merasa beban berat menindih
mu, DIA sedang menunggu dengan sabar, menunggu mu untuk memanggilNYA karena DIA
lebih dekat dari urat leher mu. Dan buktikan bahwa kau mampu membalas sapaan
itu dengan senyum manis. Yach senyum manis itu yang harus kau tunjukkan.
Dan
teriakkan Aku Mampu dan Pasti Bisa!!!
Kemudian
tersenyumlah, dengan senyuman termanis yang kau punya ^_^
Love
U Mom,
kami
selalu ada dibarisan terdepan untuk mu….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar